LIVE at MONAS

10 DESEMBER 2012

IKSANSKUTER berpartisipasi dalam rangka memperingati hari anti korupsi dan membawakan 3 buah lagu dari album matahari Partai Anjing, Nyalakan Tanda Bahaya, dan Tak Seperti Mimpi

ALBUM SHANKARA

Grab it fast 35k

Available on CD

Pemesanan :

- INSTAGRAM @brmusik

- WA : 085646465229

- SALAM MUSIK

FEAT NISSAN FORTZ

LAGU KITA

Di track 15 "lagu kita" album MATAHARI IKSANSKUTER featuring dengan NISSAN FORTZ musisi blues asal kota Bandung.

KOMPILAS MUSIK ANTI KORUPSI

PRODUCER ICW (INDONESIA CORUPTION WATCH)

Korupsi seakan telah menjadi nafas di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Melalui kampanye Berani Jujur, Hebat!, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengajak para musisi indie untuk menyumbangkan karya mereka dalam sebuah album berjudul Frekuensi Perangkap Tikus: Kompilasi Musik Anti Korupsi

PARTAI ANJING

LIVE at Bundaran HI

Konser #saveKPK di bundaran HI

                                                          MUSIC DAN INDUSTRI

Music dan industri adalah dua hal yang sebenarnya berbeda. Music itu adalah karya seni yang sifatnya independent/bebas. Tidak terikat aturan-aturan apapun. Merefleksikan kondisi social, menceritakan pengalaman pribadi seniman atau mungkin media penyampai pesan agama-agama dan ritualnya.
Sedangkan industry (music) lebih lekat dengan yang namanya bisnis, regulasi capital dan selalu bicara untung-rugi. Penuh dengan aturan-aturan semu, etika bisnis dan basa-basi.
Secara logika mana mungkin dua prinsip tersebut bisa jadi satu. Hampir tidak mungkin sebenarnya. Satu-satunya solusi adalah KOMPROMI! (menurut saya). Mempertemukan sisi bisnis dan sisi karya seni dalam titik kepentingan yang masing-masing saling menguntungkan.
Untuk menemukan titik kompromi tersebut merupakan satu hal yang tak mudah, butuh proses panjang dan berdarah-darah. “menyekat dan mengebiri” kebebasan ber ekspresi sebuah karya dalam konteks pasar (industry) tidaklah hal yang gampang, terutama bagi para seniman music yang terbiasa “liar” berekspresi dikarya-karya nya.
Seniman yang terbiasa “liar” tersebut akhirnya membicarakan durasi, tema lirik lagu, komposisi music dan lain sebagainya.  “harus” mebuat karya yang dimana semua orang bisa menikmatinya dan tentu bisa mendapatkan kutuntungan buat industry yang menaunginya (label). Oh ya, satu yang perlu di ingat-ingat disini adalah, yang saya maksud dengan music industry adalah music yang mebicarakan telinga, selera, dan keinginan pasar atau kebanyakan pendengar.
Tips dan Trik
Selama 5 tahun saya bernaung di bawah sebuah label  major, mungkin saya bisa mencoba memberikan tips dan trik bagaimana menemukan  rumus “kompromi” antara music sebagai karya murni dan music sebagai asset dalam regulasi industry music supaya karya anda diterima dalam pertarungan major label.
1.      Durasi music
Sepengalaman saya, durasi music di industry itu tak lebih dari 5 menit, dan rata-rata sekitar 3-4 menit saja. Jadi jangan berharap music yang kalian bikin kalau durasi lebih dari 5 menit akan di dengarkan oleh label.
2.      Komposisi arransemen
Orang umum biasanya tidak bisa mendengarkan lebih  5 unsur instumen dalam waktu yang bersamaan. Kalaupun ada orang yang bisa menikmati lebih dari instrument itu secara bersamaan biasanya dari kalangan musisi atau orang yang ber intelegnsi tinggi. Orang umum akan mendengarkan lebih 5 unsur instrument rata-rata akan berkomentar “gak enak, berisik” dan lain-lain. Intinya music kalian gak akan di sukai mereka (label).
Apa saja itu 5 unsur istrumen? Adalah Gitar, Drum, Bass, keyboard, vocal. Semua musisi biasanya pasti akan memakai 5 alat tersebut, Cuma bedanya kalian harus bisa “menahan nafsu” untuk tidak menumpuk-numpuk layer/part instrument kalian (terutama dipermudah dengan alat recording digital sekarang ini). Minimalkan pengisian chord-chord yang gak terlalu penting. Isi part-part layer yang memang perlu dan penting untuk membangun sebuah komposisi arransemen sebuah karya.
Catatan yang penting disini, (menurut saya) pengisian Drum dan Bass harus “kawin”. Pengisian Keyboard (piano) dan gitar harus hati-hati agar tidak “nabrak” frekwensinya. Di luar itu alat-alat instrument yang lain seperti shaker, tamborin hanyalah sebagai penambah groove beat dan irama di music.
3.      Konsep band
Ini hal yang sering di remehkan musisi-musisi. Konsep yang saya maksud disini adalah dalam hal perpaduan music dan dandanan anak band itu sendiri. Banyak sekali demo yang saya terima, music mereka pop dan rata-rata lagunya slow, tetapi dandanannya mirip rocker era 90an. Terlihat menabrak dan tidak match antara music dan penampilan. Itu hal yang harus  di perhatikan.
Selain packaging music kalian juga harus terkonsep. Mau memilih blues,pop,rock ataupun jenis music lainnya harus ber konsep. Jangan terkesan music kalian sedang “ulang tahun” artinya semua player terkesan berlomba-lomba didengar permainannya.
4.      Cover dan foto profile Demo yang menarik
Ini bukan lagi tahun 90an, yang fasilitas printer itu susah teramat sangat. Digital printing sekarang sudah menjamur. Printer berwarna kelas wahid pun sudah bisa di beli di toko-toko. Artinya untuk membuat design cover demo bukan lagi hal yang susah. Tinggal kreativitas kalian meramunya.
Foto profile band dan masing-masing playernya pun harus yang menarik. Jangan terkesan “kampungan” alias “ndeso”. Maaf mengatakan hal-hal itu karena memang terbukti banyak sekali demo yang ada dilabel-label di tolak, bahkan tidak di dengarkan sama sekali karena profile dan cover demo yang sangat sederhana sekali dan jauh dari unsure menarik/mencuri perhatian.
5.      Unik dan Berkarakter
Buatlah produk (music) yang berbeda dari yang lain. Jangan mencoba “mirip” atau menyamakan music kalian seperti band-band yang sudah eksis sebelum kalian. Lebih-lebih kalian “mirip” dengan band Indonesia yang sedang booming! Percuma! Kalian akan dianggap ekor/pengikut saja, tidak lebih dari itu.
Buatlah music yang fresh dan baru.Unik!!! itu yang penting!
6.      Materi yang mudah dihafal dan dinyanyikan orang umum
Lagu sekarang itu dari dulu sampai sekarang sama. Bisa dinyanyikan dimanapun, melodinya gampang di “save” di otak pendengarnya. Yang membedakan adalah balutan komposisi atau arransemennya saja. Kalau di era 80an-90an mungkin lebih kental dengan nuansa rock. 90an ke atas lebih simple dan ringan komposisinya. Tetapi yang perlu di garis bawahi adalah, materi mentah sebuah lagu lah yang menentukan.
Bikin lagu yang melodinya  gampang di “save” para penikmat music terutama orang-orang umum.
7.      Kualitas Demo music
Rekaman bukan lagi hal yang susah dan mahal. Digital recording bisa dilakukan dimana-mana, bahkan di kamar sekalipun. Persewaan studio rekaman pun sekarang sudah tidak terlalu tinggi harga per shift nya. Bikinlah demo music kalian dengan bagus dan rapi. Jangan “ngasal” rekaman. Kualitasnya harus keren! Percuma hal-hal diatas tersebut sudah kalian jalankan tetapi ketika label memutar demo music kalian, mereka menjadi “ilfill” alias gak minat.
Mungkin itu point-point trik dan tips masuk dunia industry music. Bisa diterapkan bila sepakat. Bila tidak, silahkan ber proses dengan cara kalian masing-masing.
Untuk urusan “idealism” bermusik, salurkanlah di media-media lain yang sifatnya tidak industry atau lebih ke komunitas. Bukan pessimism namun industry memilih lagi-lagu atau produk yang lebih bisa dinikmati pasar dan tentu saja menguntungkan mereka! J
IKSAN SKUTER
                                                 

    Twitter IKSANSKUTER

    Official IKSANSKUTER

    Blog Archive