LIVE at MONAS

10 DESEMBER 2012

IKSANSKUTER berpartisipasi dalam rangka memperingati hari anti korupsi dan membawakan 3 buah lagu dari album matahari Partai Anjing, Nyalakan Tanda Bahaya, dan Tak Seperti Mimpi

ALBUM SHANKARA

Grab it fast 35k

Available on CD

Pemesanan :

- INSTAGRAM @brmusik

- WA : 085646465229

- SALAM MUSIK

FEAT NISSAN FORTZ

LAGU KITA

Di track 15 "lagu kita" album MATAHARI IKSANSKUTER featuring dengan NISSAN FORTZ musisi blues asal kota Bandung.

KOMPILAS MUSIK ANTI KORUPSI

PRODUCER ICW (INDONESIA CORUPTION WATCH)

Korupsi seakan telah menjadi nafas di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Melalui kampanye Berani Jujur, Hebat!, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengajak para musisi indie untuk menyumbangkan karya mereka dalam sebuah album berjudul Frekuensi Perangkap Tikus: Kompilasi Musik Anti Korupsi

PARTAI ANJING

LIVE at Bundaran HI

Konser #saveKPK di bundaran HI

VOTE FOR THIS ARTIS
http://anticorruptionmusic.org/?videos/partai_anjing
Bertemakan Korupsi, Dimasukkan Album Kompilasi ICW
Tidak salah bila menyebut Malang sebagai gudangnya musisi. Mohammad Iksan merupakan salah satunya. Lagu-lagunya yang bertema korupsi kini kerap didengarkan di televisi dan radio. Bahkan, salah satu lagunya menjadi soundtrack film nasional.
***
Aku punya ide bikin partai baru, namanya partai anjing. Logo gambar partai garis segilima, tengahnya gambar anjing. Punya program kerja korupsi terang-terangan, yang tak mau korupsi, jangan masuk partai kami. Kuasai suara di dewan rakyat yang terhormat, korupsi yang banyak biar modal balik lagi … anjinggg..anjing..anjing juga.
Itu adalah bunyi lirik-lirik awal lagu ’Partai Anjing’, lagu ciptaan Iksan Skuter, yang pada 2012 lalu masuk dalam album kompilasi ’Frekuensi Perangkap Tikus’ produksi Indonesian Corruption Watch (ICW). Dinyanyikan hanya dengan iringan gitar akustik, suara serak dari Iksan membuat lagu tersebut semakin menggigit. Klop dengan judul lagu tersebut.
Dalam sebuah penampilannya di sebuah kafe di Jalan Bogor, beberapa waktu lalu, Iksan membawakan lagu tersebut  dengan sarat emosi. Di beberapa bait, terutama penekanan pada kata-kata ’anjing’, Iksan membawakan dengan nada tinggi. Lagu ’Partai Anjing’ merupakan bentuk kritikan terhadap politisi-politisi yang bertindak korup.
Lagu ’Partai Anjing’ bukan hanya masuk kompilasi album ICW. Lagu tersebut juga menjadi lagu penutup untuk film ’Sebelum Pagi Terulang Lagi’. Film yang bertema korupsi yang rilis 8 Mei lalu dan dibintangi oleh nama-nama seperti Alex Komang, Fauzi Baadila, hingga Adinia Wirasti.
’Partai Anjing’ menjadi satu dari sekian banyak lagu yang sudah diciptakan oleh Iksan. Total, Iksan sudah mengeluarkan tiga buah album. Mulai dari ’Matahari’ di 2012, ’Folk Populi Folk Dei’ di 2013, dan yang terbaru ’Kecil itu Indah’ yang rilis di 2014. ”Sebenarnya, saya bukan hanya bicara tentang tema sosial atau bahkan politik saja. Saya juga mengangkat tema-tema yang berbau cinta. Cinta persepsi pasar atau umum. Tapi mungkin (tema cinta) tidak sepopuler karya saya yang bicara tentang tema sosial,” lanjut pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 30 tahun silam itu.
Banyak orang yang mengira bahwa pria yang tinggal di Jalan Watu Goong tersebut adalah pendatang baru di industri musik. Tapi sebenarnya, Iksan sudah cukup lama berkecimpung di dunia musik. Sebelum bersolo karir, Iksan lebih dulu dikenal sebagai gitaris Putih, band asal Malang yang sempat beken dengan lagu hits-nya ’Sampai Mati’ di 2009. Lagu-lagu Putih, kala itu banyak diputar di radio dan televisi-televisi nasional. Cinta, menjadi tema yang sering diambil Putih. Tapi, masa kejayaan Putih mentok di 2010. ”Sejak saat itu, Putih Band vakum,” kata dia.
Ketika bandnya vakum, Iksan tidak ingin ikut-ikutan absen di dunia musik. Hingga akhirnya, sejak 2010 dia memutuskan untuk bersolo karir. Alasannya, lebih karena kecintaan Iksan di dunia musik. ”Untuk mempertanggungjawabkan profesi saya sebagai seniman, saya harus tetap berkarya. Baik dengan atau tanpa Putih Band. Sebenarnya, saya tetap mengusung cinta, tapi mungkin dari sisi yang berbeda saja,” kata dia.
Sebagai seorang musisi yang cukup produktif dalam membuat karya, Iksan banyak terinspirasi dari pengalaman-pengalaman pribadinya sehari-hari. ”Semua lagu saya bercerita dari pengalaman yang saya rasakan. Saya lihat, maupun yang saya dengar secara langsung. Jika menyimak karya saya dari album 1-3, saya sebenarnya seperti terdengar curhat lewat marah, sedih, dan berbagai rasa yang alami,” kata dia.
Iksan melihat banyak kesewenang-wenangan yang terjadi di berbagai bidang di negeri ini. Masalah di negeri ini, menurut kacamata Iksan sangat kompleks. Bahkan, di industri musik yang ditekuninya, dia melihat adanya ketidakadilan. ”Putih Band vakum dari industri musik Indonesia yang sedang sekarat atau hampir mati karena sistem industri musik yang sangat tidak sehat,” lanjutnya.
Salah satunya adalah maraknya pembajakan terhadap karya-karya musisi dalam negeri. Menjadi musisi yang membawakan tema-tema sosial, tentu berbeda dengan musisi yang membawakan tema-tema cinta yang lebih populer. Musik-musik tema sosial dianggap tidak mainstream (tidak umum) dan sulit untuk meraup pundi-pundi rupiah layaknya ketika membawakan lagu-lagu tema cinta.
Tapi, Iksan menepis anggapan bahwa musik yang dibawakannya tidak komersil alias tidak laku. Dia memiliki pandangan sendiri mengenai definisi komersil dalam bidang musik. ”Jika komersilnya versi major label (perusahaan musik besar), bisa jadi karya saya dibilang ’tidak komersil’. Tapi komersil itu tergantung kita mau membidik segmen pasar yang bagaimana dulu?” sambung dia.
Saat ini, setiap musik, baik itu jenis musik maupun tema-tema musik yang dibawakan, punya segmentasi pasar sendiri-sendiri. Iksan menamakan fansnya dengan sebutan Kawan Cerdas.
iksanskuter
INDRA MUFARENDRA/RADAR MALANG
MULAI TENAR: Iksan merupakan salah satu musisi Malang yang lagunya sukses mewarnai musik Indonesia.
Karena percaya bahwa setiap musik punya segmentasinya sendiri-sendiri, Iksan tidak perlu khawatir bahwa dirinya tidak laku. Iksan mengatakan, segmen pasarnya, kebanyakan adalah mahasiswa, khususnya mereka yang menjadi aktifis kampus. ”Selama bersolo karir, saya sudah perform di hampir seluruh kota di Indonesia. Karena pasar saya adalah para mahasiswa, maka saya seringkali mengisi acara di kampus-kampus Indonesia. Dalam sebulan, saya bisa 3-4 kali perform. Bahkan lebih,” katanya.
Tapi sebenarnya, dalam dunia musik, bukanlah materi, yang menjadi tujuan utamanya. ”Saya hanya ingin berkarya. Saya menjadikan musik dan seni sebagai penyampai pesan atas kejadian-kejadian yang ada di lingkungan saya. Saya bisa berbicara cinta, lingkungan, dan sosial,” jelasnya. (*/c1/fir)
INDRA MUFARENDRA
SUMBER : http://radarmalang.co.id/mohammad-iksan-musisi-malang-yang-lagu-ciptaannya-menasional-9114.htm

    Twitter IKSANSKUTER

    Official IKSANSKUTER

    Blog Archive